galery

20.35 Edit This 0 Comments »





DI ATAS LAUTAN KETERMENUNGAN

23.39 Edit This 0 Comments »
Di atas lautan Ketermenungan
Sepi senyap namun ramai terlihat
Rasanya daku ingin berteriak
Tepiskan segala duka nestapa
Namun, apa daya?
Ku terpaku dalam menatap kemaksiatan

Sepi senyap namun ramai terlihat
Cikal-cikal bangsa terbius bisa
Saat gemuruh terbang berdendang
Saat kemenangan datang

Sepi senyap namun ramai terlihat
Apakah ini kemenangan nasrani
Rumah tuhan kami terasa sunyi.
Sedangkan mereka berpesta pora, berfoya-foya
Diantara datangnya kelahiran Al-Musthafa

Sepi senyap namun ramai terlihat
Dengan benang-benang keresahan
Terpintal indah dalam satu gumpalan
Di atas lautan ketermenungan
Maulid Nabi diiringi gending-gending Nasrani terlantun

By: the Lover of Paradise


    dikutip dari Http://pphasyimasyari.net//

CINTA DAN KEMATIAN (cerpen)

23.36 Edit This 0 Comments »

Kreeek........door!!! Tertutuplah pintu kamar bintang yang ditutup dengan hati yang terluka dan tangisan perih, suara pintu yang sangat keras itu membuat bunda kaget dan cemas. Bunda pun sangat ingin tahu apa yang dirasakan anak semata wayangnya itu, kaki pun terus melangkah mendekati kamar pintu bintang, tangisan yang sangat keraspun terdengar. Bunda pun sangat cemas dan mengetuk pintu.
Tok...tok...tok...!!!”
Bintang.....bintang sayang !”
Bunda terus memanggil tapi panggilan itu tak ada jawaban. Bunda pun sangat resah, Bunda mengulang memanggil kembali.
“ Bintang........! Buka pintunya sayang, Bunda mau ngomong sama Bintang. Dan Bunda ingin temanin Bintang di kamar.”
Ayolah sayang buka pintunya.”
“Udah dech Bunda tidak usah ganggu Bintang. Bintang hanya ingin sendirian.”
Bunda merundukkan kepala sambil menggelengkan kepala. Dan berkata:”Ya udah Bintang kalau itu memang maumu, Bunda akan pergi”.
Bunda menuju ke ruang tamu, Bunda duduk di sanping suami tercintanya.
“Yah, sebenarnya ada apa dengan Bintang...?”.Ayahpun tetap tidak respon omongan Bunda.
Bunda mencoba untuk bersabar menghadapi suami yang mempunyai watak ego. Bunda mencoba bertanya kembali dengan kata yang halus, dan menggenggam jemari suaminya.
“Ayah sayang, Ayah marahin Bintang ya...?. Ayah pun tetap tidak ngerespon, malah ayah asik-asikan nonton televisi dan menyantap cemilan yang ada di depanya.
Bunda tak kuat menghadapi itu, tidak seperti biasanya Ayah seperti itu, apalagi nyuekin.
Bunda langsung cabut dan jemari tangan Bunda menghapus air mata yang terus berlinang di pipinya.Bunda menuju ruangan yang berada di depan kolam renang, sambil melamun meratapi kejadian tadi. Linangan air matapun tak berhenti.
Suara lembut, manja membisiki telinga Bunda.
“Bunda...Bunda...!! Bunda kok nangis.“ Bintang pun turun dari lantai dua menuju ke Bunda. Bintang lalu memeluk Bunda dan menatap wajah Bunda. “Bunda, izinkan aku tuk menemui Virgo. Ini penting Bunda.” Sambil memaksa.
“Bunda...besok aku udah ujian bunda, aku harus membantu Virgo bunda, dan aku harus membujuknya, biar dia mau lanjutin ujian. Dan aku berjanji aku akan membayar semua biaya ujian Virgo.”
“Bunda......bayangkan kalau kita ada di posisinya.” Kemudian Bunda mengizinkan Bintang menemui Virgo. Bintang melaju kencang dengan mobilnya mnuju rumah Virgo. Sampai disana Bintang mengecup jemari ibu Sarti. Bintang menemui Virgo dan memaksa Virgo untuk mengikuti ujian. Dan Bintang juga berkata. “Aku akan mengurusi semua biaya ujian kamu virgo”.
Virgo tak bisa menjawab apa-apa, Virgo hanya menuruti apa yang dikatakan Bintang.
Bumi berputar, pagi cerah membuat kedua anak itu ceria mengikuti ujian. Ujian itu berjalan dengan lancar.
Seminggu telah dilewati, pengumuman ujian akan di umumkan, mereka berdua dinyatakan lulus. Kemudian mereka berpelukan dan bersenang-senang.
“Tin... tin... tin..... !!!” suara mobil Ayah Bintang, dan Ayah Bintang pun keluar dari mobil sambil kedua tangan Ayah diatas pinggul dan pandangan mereka pun tak menghiraukan itu.
“Bintang........, !!” Suara keras terdengar mereka berdua, lalu mereka pun melepaskan pelukannya. “Phuackh......., “ Tamparan keras itu dirasakan oleh Virgo. Bintang pun tak kuat menahan itu, “Ayah jahat!” Bintang pun lari meninggalkan tempat itu, lalu Bintang masuk mobil.
Berhari-hari bintang didalam kamar, Bintang merasa tertekan dengan Ayah yang keras itu.
Jendela kamar Bintang terbuka dan bintang pun pergi meninggalkan rumah dan juga kedua orang tuanya. Bintang berlari menuju rumah Virgo yang jauh sambil menangis. Terik matahari yang menyengat membuat badan Bintang kurang fit. Virgo pun kaget melihat Bintang yang berlari. “Bintang...........-Bintang...........” Virgo terus memanggil tapi Bintang tidak dengar. Bintang terus berlari dan terjatuh. Kepala bintang pun menengak-nengok karena ada yang memanggilanya.. Bintang pun melihat Virgo yang sedang berjualan koran. Bintang memanggil Virgo sambil berlari kencang dan menyebrang jalan dengan air mata yang menetes di matanya.
“Tin....Tinnnn..... Bhreck......!”
“Aaaaaw....”.Kata itu terucap dari bibir Bintang. Bintang pun terjatuh dan berkumuran darah.
“ Bintang......”.Virgo berlari dan mengangkat Bintang, dan masuk ke mobil taxi untuk pergi ke rumah sakit. “Bintang...bangun” Sambil mengelur-ngelur rambut. Sampailah mereka di rumah sakit, Bintang terbaring di rumah sakit dan belum tersadarkan diri. Kedua orang tua Bintangpun tiba dan menampar Virgo dan menyuruh Virgo untuk pergi dari tempat itu. Virgo pun pergi.
“Ngapain Ayah dan Bunda keasini dan menamparnya, yang aku butuhkan hanyalah Virgo. Panggilkan Virgo sekarang apa aku akan pergi selamanya.” Ayah Bintang langsung memanggil Virgo. Virgo berlari dan duduk di sisi Bintang , jemari yang saling berpegangan dan air mata yang berlinan.
“Virgo...aku akan pergi jauh Virgo, aku akan menunggumu di surga.“ Ucapan yang terakhir yang keluar dari bibir Bintang. Bintang pun sudah tiada lagi. Virgo dan kedua orang tua Bintang hanya bisa menangis dan menyesal.

By :The kopi

23.35 Edit This 0 Comments »
  • Kemarin dulunya kemarin,kemarin, kemarin, kemarin,.........
  • DIA merengek minta susu, aku berikan dg ikhlas, tulus dan senang hati.
  • Kemarin dulunya kemarin,kemarin, kemarin........
  • DIA merengek minta permen, aku berikan ikhlas hati
  • kemarin dulnya kemarin, kemarin.........
  • DIA merengek minta sepeda, aku berikan dg senang hati.
  • Kemarin dulunya kemarin.....
  • DIA ngambek minta motor mahal, berusaha aku memberikan dg berat hati.
  • Kemarin dulu....DIA minta mobil berAC,
  • Lalu akau berikan dg kerja keras, dan keras untuknya
  • Namun DIA kemarin minta uang untukj beli shabu,
  • Aku belum memberikannya dan takkan pernah aku berikan........
  • Tadi pagi DIA tidak akan minta lagi baik padaku maupun pada tuhan,
  • Karena shabu telah memintanya.
  • Bubuk itu telah memintanya dariku.
  • Dan besok munkin akan meminta DIA lagi, DIA yang lain...
  • Besok lusa bubuk putih itu pun akan meminta lagi...
  • Besok lusanya besok, bubuk putih itu akan menjadi raja.
  • Raja yang mengalahkan DIA..,
  • Padahal ia hanyalah benda yang beruntaikan huruf S-H-A-B-U
  • Sedangkan DIA adalah anak manusia.
  • Manusia hina yg tunduk pada bubyuk yang seharusnya dicampakkan dan ditiup bagai debu, debu, debu,....
  • Dan kini DIA, DIA yang jadi budak shabu.
  • Menunggu seorang DIA yang akan menyelamatkan dan meniup bubuk itu bagai debu.

  • Dan DIA adalah kita....

JANGAN MENGIDOLAKAN ARTIS DAN PEMAIN SEPAKBOLA, TETAPI IDOLAKANLAH PARA ULAMA SEJATI

22.44 Edit This 0 Comments »
Begitu gandrungnya dan tergila-gila seseorang dengan artis dan pemain bola yang cakep sehingga foto dan poster mereka pun disimpan dan dipajang. Ketika bertemu dengan mereka pun ingin dicium dan dipeluk. Inilah orang yang sudah tergila-gila dengan idolanya. Sampai-sampai kecintaan ini pun mengalahkan kecintaan pada Allah dan Rasul-Nya. Walaupun adzan dikumandangkan, karena si artis idolanya yang sedang tampil di TV, seruan kebaikan pun tidak dipedulikan. Luar biasa gilanya.
Jika orang mencintai Allah dan Rasul-Nya, maka dia akan mendapatkan keutamaan berikut ini.
Dari Anas bin Malik, beliau mengatakan bahwa seseorang bertanya pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
مَتَّى السَّاعَةُ يَا رَسُولَ اللَّهِ
“Kapan terjadi hari kiamat, wahai Rasulullah?”
Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata,
مَا أَعْدَدْتَ لَهَا
“Apa yang telah engkau persiapkan untuk menghadapinya?”
Orang tersebut menjawab,
مَا أَعْدَدْتُ لَهَا مِنْ كَثِيرِ صَلاَةٍ وَلاَ صَوْمٍ وَلاَ صَدَقَةٍ ، وَلَكِنِّى أُحِبُّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ
“Aku tidaklah mempersiapkan untuk menghadapi hari tersebut dengan banyak shalat, banyak puasa dan banyak sedekah. Tetapi yang aku persiapkan adalah cinta Allah dan Rasul-Nya.”
Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata,
أَنْتَ مَعَ مَنْ أَحْبَبْتَ
“(Kalau begitu) engkau akan bersama dengan orang yang engkau cintai.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dalam riwayat lain di Shohih Bukhari, Anas mengatakan,
فَمَا فَرِحْنَا بِشَىْءٍ فَرَحَنَا بِقَوْلِ النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – « أَنْتَ مَعَ مَنْ أَحْبَبْتَ » . قَالَ أَنَسٌ فَأَنَا أُحِبُّ النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – وَأَبَا بَكْرٍ وَعُمَرَ ، وَأَرْجُو أَنْ أَكُونَ مَعَهُمْ بِحُبِّى إِيَّاهُمْ ، وَإِنْ لَمْ أَعْمَلْ بِمِثْلِ أَعْمَالِهِمْ
“Kami tidaklah pernah merasa gembira sebagaimana rasa gembira kami ketika mendengar sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam: Anta ma’a man ahbabta (Engkau akan bersama dengan orang yang engkau cintai).”
Anas pun mengatakan,
فَأَنَا أُحِبُّ النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – وَأَبَا بَكْرٍ وَعُمَرَ ، وَأَرْجُو أَنْ أَكُونَ مَعَهُمْ بِحُبِّى إِيَّاهُمْ ، وَإِنْ لَمْ أَعْمَلْ بِمِثْلِ أَعْمَالِهِمْ
“Kalau begitu aku mencintai Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, Abu Bakar, dan ‘Umar. Aku berharap bisa bersama dengan mereka karena kecintaanku pada mereka, walaupun aku tidak bisa beramal seperti amalan mereka.”
Itulah keutamaan orang yang mencintai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, orang sholeh, pelaku kebaikan yang masih hidup atau pun yang telah mati. Namun, kecintaan ini dilakukan dengan melakukan perintah Allah dan Rasul-Nya, menjauhi setiap larangan dan beradab sesuai yang diajarkan oleh syari’at Islam. (Lihat Syarh Muslim, 8/483)
Bandingkan, bagaimana jika yang dicintai, diidolakan dan diagungkan adalah para artis dan pemain bola? Lihatlah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam di atas: “Kalau begitu engkau bersama dengan orang yang engkau cintai”.
Ditegaskan pula dalam riwayat Thobroni dalam Mu’jamnya, dari ‘Aisyah secara marfu’ (sampai pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam),
لَا يُحِبّ أَحَد قَوْمًا إِلَّا حُشِرَ مَعَهُمْ يَوْم الْقِيَامَة
“Tidaklah seseorang mencintai suatu kaum melainkan dia akan dikumpulkan bersama mereka pada hari kiamat nanti.” (Lihat ‘Aunul Ma’bud, 11/164, Asy Syamilah). Siapa yang mau dikumpulkan di hari kiamat bersama dengan orang-orang pelaku maksiat atau orang-orang kafir[?]
Jadikanlah idolamu dan tambatan cintamu adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, Abu Bakr, Umar, Utsman, para sahabat lainnya, dan orang sholeh bukan para artis, pemain bola dan pelaku maksiat lainnya.
Realisasikan cintamu dengan mengikuti jejak mereka (orang-orang sholeh) dalam setiap perkataan dan perbuatan. Baca artikel lainnya berikut ini.
Semoga Allah Ta’ala mengumpulkan kita bersama para Nabi, shidiqin, syuhada dan orang-orang sholeh.
Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihaat. Wa shallallahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘ala alihi wa shohbihi wa sallam.

Bibik dan Telefon

01.00 Edit This 0 Comments »
Telefon pertama
Penelefon (X) : Helloooo…. Apakah ini kediaman En Harun Salim Bachik..??
Bibik (Y) : Maaf Salah nombor..ini kediaman keluarga Tuan Syed Mahmud…

Telefon ke -2
Penelefon (X) : Helloooo……Apakah ini kediaman En Harun Salim Bachik..??
Bibik (Y) : Maaf, salah dail ni, encik..!! ini kediaman keluarga Tuan Syed Mahmud. (jawabnya kesal)

Telefon ke -3
Penelefon (X) : Helloooo….
Bibik (Y) : Eeeh..Lagi2 kamu!!.. Awas ya!! Walau saya cuma pembantu, tapi saya bisa laporin kamu ke polisi..!! (marah sangat dah ni!)
Penelefon (X) : Apakah ini kediaman keluarga Tuan Syed Mahmud..??
Bibik (Y) : Aduuuh.. maaf2 yaaa…, tadi soalnya ada beberapa kali salah sambung. Mau cari siapa tuan.??
Penelefon (X) : Harun Salim Bachik….
Bibik (Y) : ??!!@#@$!! (sambil usap2 dada)

Telefon ke -4
Penelefon (X) : Helloooo…..
Bibik (Y) : Kurang ajaaar..!!! Kamu punya nyawanya berapa hah!!!
Penelefon (X) : Saya Syed Mahmud…..
Bibik (Y) : Aduh..!!! Maaf tuan! sorry sekali, tadi ada orang gila telpon! ada perintah apa tuan.??
Penelefon (X) : Segera panggil En Harun Salim Bachik..!!
Bibik (Y) : Hah..!…. (pengsan)

Selepas 10 minit kemudian setelah tersedar dari pengsan,

Telefon ke -5
Penelefon (Z) : Hallooooo….. (suara berbeza berbanding panggilan2 terdahulu)
Bibik (Y) : (Oh ini suaranya lain…). Mau cari siapa tuan..??
Penelefon (Z) : Ini kediaman keluarga Tuan Syed Mahmud??
Bibik (Y) : Iya betul….
Penelefon (Z) : Saya Harun Salim Bachik… , tadi ada orang cari saya???
Bibik (Y) : ??@#$%^??… (terkejang!)

Umur Tinggal Enam Minggu

01.00 Edit This 0 Comments »

Seorang Lelaki tua memasuki bilik doktor untuk pemeriksaan fizikal tahunan. Setelah beberapa minit, doktor keluar dan berkata, "Harun, aku minta maaf, tapi kami mendapati anda menghadapi keadaan yang hanya memungkinkan anda untuk hidup 6 minggu sahaja lagi.

"Tapi Doktor," Harun menjawab, "Saya merasa sihat, saya tak merasa lebih baik dari tahun ini... Hal ini tidak mungkin benar. Apakah tidak ada yang boleh saya lakukan?"

Setelah beberapa saat, doktor berkata, "Ya, anda mungkin boleh ke spa kesihatan yang baru di hujung jalan ini dan mandi lumpur setiap hari".

Harun bersemangat bertanya, "Dan itu akan menyembuhkan saya?"

"Tidak," jawab doktor, "tapi itu akan membuatkan anda terbiasa dengan tanah."

Hadiah Perpisahan Guru Besar

00.59 Edit This 0 Comments »
Ketika itu adalah akhir tahun persekolahan, dan seorang Guru Besar sedang menerima hadiah dari murid-muridnya. Salmi anak kepada seorang pemilik kedai bunga memberinya hadiah. Guru Besar menggoyangkan kotak hadiah itu, memegangnya di atas kepala, dan berkata, "Aku yakin aku tahu apa ini. Beberapa kuntum bunga..?"

"Itu benar" anak murid itu berkata, "tapi bagaimana Cikgu tahu?"

"Oh, hanya meneka," katanya.

Murid berikutnya adalah anak perempuan kepada seorang pemilik kedai manisan. Guru Besar memegang hadiah itu, menggoyangnya, dan berkata, "Aku yakin aku boleh meneka apa ini. Sebuah kotak gula-gula."

"Itu benar, tapi bagaimana Cikgu tahu?" tanya murid itu.

"Oh, hanya meneka," kata Guru Besarnya.

Hadiah berikutnya adalah dari anak seorang pemilik kedai minuman keras. Guru memegang kotak hadiah itu, tapi kotak itu bocor. Dia menyentuh setitik kebocoran itu dengan jarinya dan menyentuh ke lidahnya.

"Apakah anggur?" ia bertanya. "Tidak," jawab anak murid itu, dengan gembira.

Guru mengulanginya, mengambil cairan dari kotak yang bocor itu ke lidahnya.

"Apakah champagne?" ia bertanya.

"Tidak," jawab anak murid itu, dengan lebih banyak tersenyum.

Guru merasai lagi sebelum menyatakan,

"Aku menyerah, apa ini?"

Anak murid itu menjawab, "Itu anak anjing!"